Sunday, March 25, 2012

Malaikat Izrael membawa Nabi Idris melihat Syurga dan Neraka

https://www.facebook.com/pages/Misteri-keajaiban-alam/206304236057280Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”

“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrael.

Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.

“Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrael.

“Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.

Waktu mereka sampai ke dekat neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini.

Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu surga yang sangat tampan.

Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Siapapun akan senang memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilahkan para penghuni surga untuk memasuki tempat yang mulia itu.

Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau tanpa bisa berkata-kata melihat pemandangan sangat indah di depannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris beulang-ulang.

Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istana-istana pualam bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.

Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.

Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai surga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”

“Silahkan minum, inilah minuman untuk penghuni surga.” Jawab Izrael. Pelayan surga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Tak pernah terbayangkan olehnya ada minuman selezat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.

Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah.

“Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.

“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrael.

“Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Isris berusia 82 tahun.

Firman Allah:

“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).

***
Pada saat Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris. “Siapa orang ini? Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang mendampinginya waktu itu.

“Inilah Idris,” jawab Jibril. Nabi Muhammad mendapat penjelasan Allah tentang Idris dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86, serta Surat Maryam ayat 56 dan 57.

Friday, March 2, 2012

Inilah Sebabnya Rasulullah s.a.w Sukakan Kucing




Nabi menekankan di beberapa hadisnya bahawa kucing itu tidaklah najis. Malah diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing kerana dianggap suci. 
Lantas kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?


Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak sel bakteria. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.

Pada permukaan lidah kucing ditutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengucup seperti kikir atau gergaji. 
Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setitis pun cairan yang jatuh dari lidahnya.

Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar boleh membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Telah dilakukan berbagai penyelidikan terhadap kucing dan berbagai perbezaan usia, perbezaan posisi kulit, punggung, bahagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. 
Pada bahagian-bahagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bahgian-bahgian khusus. 
Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan adalah:

1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.

4. Hanya sekali kuman yang ditemui semasa proses penyelidikan, kuman itu masuk kumpulan kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
5. Tidak ditemui kumpulan kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat dipercayai dan hasil penyelidikan laboratorium menyimpulkan bahawa kucing tidak mempunyai kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar para doktor yang bergelut dalam bidang kuman
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemui adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. Subhanallaah !

Dr. Gen Gustafsirl menemui bahawa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia. (baca: Inilah sebabnya jika terkena liur anjing harus dibasuh dengan tanah).

Doktor haiwan di klinik haiwan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahawa kucing mempunyai perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak suka air kerana air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteria, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll) Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. Tujuannya agar bakteria tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Tetapi ketika sebahagian doktor dan percubaan yang telah di lakukan di laboratorium haiwan, ditemui bahawa badan kucing bersih secara keseluruhan dan Ia lebih bersih dari manusia, banyak dari pembaca situslakalaka yang khuatir adanya Toxoplasma pada kucing, benarkah toxoplasma itu virus? ataukah hanya sekadar parasit yang boleh melekat pada tubuh makhluk yang hidup? silahkan baca: Benarkah Toxoplasma Hanya disebabkan Oleh Kucing

Perhatikan apa yang diperlihatkan Rasulullah pada sahabatnya berikut ini:
Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahawa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada masa itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum. Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu hairan?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahawa Nabi SAW pernah bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahawa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, malah tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahawa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang solat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menyimpanya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan solat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bahagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya. Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing, (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).


Bulu kucing dikira najis bila sudah tercabut dari tubuh badannya. Maksudnya, bulu kucing yang luruh adalah najis, ini kerana kucing itu tergolong dalam haiwan yang tidak halal dimakan. Ini adalah bersumberkan hadis berikut:

Jika bulu binatang yang tidak halal dimakan seperti kucing, monyet, musang dan sebagainya, terpisah daripada badannya ketika binatang itu masih hidup, maka bulu tersebut adalah najis apatah lagi sesudah binatang tersebut mati.

Demikianlah juga anggota-anggotanya yang lain jika bercerai daripada binatang itu adalah dikira bangkai.

(Mughni Al-Muhtaj, Kitab Ath-Thaharah, Bab An-Najasah ayat 1/115).


Untuk mengelakkan rasa was-was, sebab terdapat banyak pendapat tentang hukum bulu kucing dan sah solat ini, lebih baik kita mengambil langkah berjaga-jaga. Ataupun, mengambil langkah yang lebih baik iaitu, mengikut Mazhab Shafie itu sendiri yang mengatakan bulu kucing yang tertanggal dari badannya adalah najis.

Jadi, bila kita menanggung najis di pakaian solat, maka solat itu tidak sah.

Oleh itu, adalah lebih baik bagi kita, pakai pakaian bersih untuk solat bila dah main dengan kucing. Jadi, tak ada la timbul rasa was-was lagi.



Dalam Mazhab Shafie juga mengatakan kalau terdapat juga bulu kucing yang tertinggal dan melekat sikit-sikit, sehelai dua adalah dimaafkan, jadi solat itu sah.

Kalau kita dah mengambil langkah yang terbaik, salin pakaian bersih, tapi masih ada yang terlekat di mana-mana, insyaAllah solat kita sah…


Subhaanallah!! Kalaulah bukan dari wahyu Allah tentulah Rasulullah Saw yang buta baca-tulis ini tidak akan berani mengatakan bahawa kucing itu bersih. Segala sesuatu yang baru ditemukan oleh para ilmuwan semasa kini, ternyata sudah diketahui ilmunya oleh Rasul Kita Muhammad saw sejak zaman baginda lagi.